Analisis biomekanika pencak silat.
Sebelum membahas tentang aplikasi Biomekanika secara luas dalam dunia
olahraga, ada baiknya dipahami terlebih dahulu pengertian tentang
Biomekanik itu sendiri. Biomekanika (Biomechanics) merupakan salah satu
ilmu pokok ilmu keolahragaan, apabila dilihat dari asal katanya terdiri
dari dua suku kata yaitu Bio dan Mechanics jadi secara bahasa dapat
diartikan mekanika mahluk hidup dalam hal ini manusia.Jadi secara
istilah biomekanika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak
benda-benda hidup/mati, serta gaya-gaya yang bekerja dan efek yang
dihasilkannya melalui pendekatan ilmu mekanika. Sedangkan mekanika
sendiri adalah bagian dari pembahasan dalam ilmu fisika yang
mempelajari bagaimana tenaga dapat menghasilkan satu gerak tertentu.
Pencak
silat sendiri merupakan salah satu hasil budaya masyarakat rumpun
melayu, yang timbul dan berkembang pesat dari zaman ke zaman. Menurut
Suko Winandi seorang pakar pencak silat dari perguruan PerPI Harimurti
di Yogyakarta yang dikutip oleh Siswantoyo (1999: 87) istilah pencak
berasal dari bahasa jawa dan terdiri dari kata “pen” yang berarti tepat
dan kata “cak” yang berarti penerapan. Dengan demikian pencak berarti
kemahiran bela diri secara tepat, baik cara maupun penggunaan pencak.
Sedangkan silat berasal dari kata sila yang berarti perti, watak,
ahlak, atau karakteristik, sedang menurut pakar dari perguruan
Panglipur di Bandung menyatakan bahwa silat merupakan ringkasan dari
“silaturahmi” yang berarti persaudaraan. Menurut MUNAS IPSI (1995)
pencak silat dapat diartikan sebagai gerak-bela serang yang teratur
menurut system, waktu, tempat, dan iklim dengan selalu menjaga
kehormatan masing-masing secara ksatria, tidak mau melukai perasaan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pencak silat
merupakan suatu kemahiran bela diri ingkat tinggi dengan berdasarkan
persaudaraan yang kuat.
Untuk saat ini olahraga pencak silat telah dipertandingkan dalam
berbagai ajang pertandingan, kaegori yang dipertandingkan dalam
olahraga pencak silat adalah:
I. Kategori TANDING
II. Kategori TUNGGAL
III. Kategori GANDA
IV. Kategori REGU
Kategori tanding merupakan kategori yang paling banyak menggunakan
prinsip-prinsip biomekanika di dalamnya. Kategori tanding adalah
kategori pertandingan Pencak Silat yang menampilkan 2 (dua) orang
Pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan
unsur pembelaan dan serangan yaitu menangkis / mengelak / mengena /
menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan ; penggunakan taktik dan
teknik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, menggunakan
kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus,
mendapatkan nilai terbanyak. Serangan ataupun belaan yang di gunakan
adalah berupa pukulan, tendangan, tangkapan dan jatuhan, sehingga
olahraga pencak silat ini merupakan olahraga body contact.
a. Analisis tendangan.
Tendangan yang dinilai dalam pertandingan pencak silat adalah tendangan
yang mengenai sasaran togok (tubuh) adalah bagian tubuh kecuali leher
ke atas dan kemaluan. Tendangan yang diperbolehkan dalam kategori
tanding ada beberapa macam, diantaranya:
1. Tendanagan lurus / tendangan “A” / tendangan depan.
Pelaksanaan tendangan ini adalah dengan cara mengangkat lutut terlebih
dahulu ke arah depan kemudian meluruskan bagian tungkai kaki. Tendangan
jenis ini sangat cocok digunakan untuk pertarungan jarak jauh, dan bagi
pesilat yang memiliki tungkai yang panjang sangat evektif digunakan
karena jangkauannya pasti lebih panjang pula. Kelemahan dari tendangan
ini adalah jika gerak balikan tidak cepat maka sangat mudah tendangan
tersebut untuk ditangkap.
2. Tendangan sabit / busur.
Seperti namanya tendangan busur adalah tendangan berbentuk busur dengan
menggunakan punggung kaki. Pelaksanaan tendangan ini adalah sama dengan
prinsip tendangan depan namun lintasanya berbentuk busur dengan tumpuan
satu kaki dan perkenaan pada punggung kaki.
Analisis:
Dalam ilmu biomekanika tendangan ini berhubungan dengan Kecepatan
Linier dan Kecepatan Rotasi. Perhatikan gambar dibawah ini. Kertas yang
digambar yang satu jari-jarinya ada kotak putih (1) dan kotak hitam
(2).Kalau kertas tersebut diputar pada titik tengahnya (porosnya),
kedua kotak itu berputar.Kalau kotak putih berputar 2 kali, maka kotak
hitam pun berputar 2 kali. Ini berarti kecepatan rotasi (ω) nya sama
besar. Apakah kecepatan linier (V) nya juga sama besar? Jari-jari dari
kotak (2) lebih besar dari (1), ini berarti pada waktu yang sama atau
putaran yang sama, jarak yang ditempuh (2) lebih besar daripada (1).
Jadi kecepatan rotasi yang sama, kecepatan liniernya tidak sama. V dari
(2) lebih besar (1).
Jadi hubungan antara V dan ω adalah : V = ω x r atau .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa : ω = V/r
Pada suatu gerak rotasi, titik materi yang mengikuti gerak tersebut, kecepatan liniernya berbanding lurus dengan jari-jarinya,
- Kalau r makin besar, V nya makin besar juga, dan
- Kalau r makin kecil, V nya makin kecil juga.
Seperti halnya pada gerakan menendang sabit atau busur pada pencak
silat, kalau perkenaan tendangan lebih mendekati ujung jari, maka
kekuatan tendangan lebih besar dari pada kalau perkenaan lebih dekat ke
pangkal paha.
Tendangan menggunakan punggung atau ujung kaki.
3. Tendangan belakang / “B”
Tendangan belakang merupakan tendangan ke arah belakang atau dengan
membelakangi musuh, tendangan ini jarang digunakan karena pelaksanaanya
cukup sulit yaitu membelakangi lawan atau dengan tak melihat lawan
sehingga perkenaanya tak isa maksimal.
4. Tendangan samping / “T”
Tendangan T adalah sebutan lain untuk macam tendangan dengan nama
gerakan tendangan ke arah Samping. Dalam bahasa Karate tendangan ini
disebut sebagai Yoko-geri. Terdapat berbagai macam variasi tendangan
samping ini. Semua varian diatas, khususnya untuk permainan atas,
awalan boleh berbeda tetapi bentuk akhirnya sama yaitu seperti huruf T.
Pada dasarnya tendangan samping memakai tumit sebagai alat serang atau
menggunakan sisi luar telapak kaki atau ada yang menyebut sebagai pisau
kaki. Tendangan Samping mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.
Beberapa kelebihan antara lain :
1. Jangkauan lebih panjang
2. Jarak kepala dengan lawan lebih jauh, maka lebih aman
3. Eksplorasi tenaga bisa maksimum
Untuk kelemahannya antara lain :
1. Sulit digunakan untuk pertarungan jarak pendek.
2. Lebih mudah dijatuhkan baik dengan permainan bawah maupun dengan
tangkapan. Semakin rebah sikap badan semakin mudah dijatuhkan dengan
tangkapan.
3. Kurang menghadap lawan sehingga bisa kehilangan pandangan.
5. Sapuan rebah depan.
Sapuan Rebah Depan, yakni serangan menyapu kaki dengan sasaran betis
bawah. Tujuanya adalah menjatuhkan lawan dengan memperkecil bidang
tumpu lawan.
6. Sapuan rebah belakang.
7. Sapuan tegak.
Sapuan Tegak, yakni serangan menyapu kaki dengan kenaannya telapak kaki ke arah bawah
mata kaki, lintasannya dari luar ke dalam bertujuan menjatuhkan lawan.
b. Analisis pukulan
Pukulan dalam pencak silat ada beberapa macam, namun yang banyak
dipakai dalam pencak silat kategori tanding adalah pukulan depan atau
“jep” dan pukulan sangkol/ bandol atau “swing”. Kekuatan pukulan
terpusat pada dua buku jari yang besar (jari telunjuk dan jari tengah)
yang yang terletak di punggung tangan. Yang penting, pada waktu
mengirimkan pukulan tangan dan kepalan harus dalam keadaan lentur dan
rileks, baru setelah mengenai sasaran kepalan tangan diperkeras dan
tenaga disalurkan dengan sepenuhnya. Pukulan tidak boleh dilakukan
dengan mengambil awalan, kerana akan mudah diantisipasi oleh lawan.
1. Pukulan depan atau “jep”
Cara mengepal yang benar, lipatlah buku-buku jari tangan anda kemudian
kancinglah dengan ibu jari anda. Pergelangan tangan harus lurus, tidak
boleh bengkok.
2. Pukulan swing.
yakni pukulan yang lintasannya dari bawah ke atas dengan kepalan
terbalik atau menghadap ke atas, sasaran adalah ulu hati atau tubuh
bagian depan. Pukulan ini cocok untuk pertarungan jarak dekat.
c. Jatuhan
Jatuhan adalah usaha pesilat untuk menjatuhkan lawan. Ada 2 cara yaitu:
1. Jatuhan langsung yaitu menghilangkan tumpuan badan lawan dengan
cara: sapuan rebah, sapuan berdiri, sirkel bawah dan guntingan.
Penggunaan prinsip keseimbangan dalam olahraga pencak silat khususnya
pada teknik jatuhan sangat penting, karena jatuhan langsung dilakukan
dengan cara menghilangkan tumpuan lawan sesuai dengan prinsip
keseimbangan yang berbunyi keseimbangan tergantung besar kecilnya
bidang tumpu artinya makin kecil bidang tumpu derajat keseimbangannya
akan semakin labil.
2. Jatuhan tak langsung yaitu jatuhan dari proses tangkapan yang
dilanjutkan dengan ungkitan, kaitan, dorongan, tarikan, dan sapuan atas.
Tangkapan merupakan suatu usaha pembelaan dengan cara menangkap lengan
atau tungkai lawan untuk melakukan serangan jatuhan. Prinsip tangkapan
juga menggunakan ilmu biomekanika tendangan atau pukulan yang bergerak
sangat cepat harus ditangkap tanpa melukai atau menciderai tangan ini
sama saja dengan gerakan meredam impact. Gerakan menangkap ini adalah
seperti gerakan yang memanipulasi objek (kaki, tangan), gaya yang
berupa impact ini besarnya ada yang sedang-sedang saja, ada yang cukup
besar, bahkan ada yang sangat besar untuk ditahan. Oleh karena itu
untuk impact yang besar perlu gaya tersebut dikurangi dengan jalan
meredam, menghisap atau memecahkannya dengan cara telapak tangan lemas
saat akan menangkap untuk mengurangi benturan serta mengikuti arah
gerak kaki sehingga pada proses bantingan akan lebih ringan karena
memanfaatkan tenaga lawan. Selain itu proses bantingan dalam pencak
silat sebagian besar menggunakan prinsip keseimbangan yaitu:
1. Keseimbangan tergantung besar kecilnya bidang tumpu artinya makin
kecil bidang tumpu derajat keseimbanganya makin rendah atau stabil.
Dalam pencak silat prinsip keseimbangan ini diterapkan pada proses
jatuhan dengan tangkapan, bidang tumpu lawan diperkecil dengan
menangkap kaki lawan.
2. Keseimbangan tergantung berat benda, artinya makin berat suatu benda
maka akan semakin stabil atau susah dijatuhkan. Maka untuk melakukan
proses jatuhan pesilat harus memiliki kekuatan otot tangan yang besar.
3. Stabilitas tergantung dari jarak titik berat benda terhadap bidang
tumpu. Artinya semakin jauh semakin labil. Titik berat benda pada
manusia adalah bagian pusar, dan titik tumpu adalah bagian kaki maka
untuk memudahkan proses bantingan diharapkan tubuh lawan diangkat jauh
dari lantai sebagai bidang tumpu.
4. Stabilitas terjamin atau mantap jika proyeksi titik berat badan
jatuh pada tengah-tengan bidang tumpu. Maka dalam proses bantingan
usahakan proyeksi titik berat badan lawan sejauh mungkin dengan titik
bidang tumpu agar mudah dijatuhkan. Ini dapat dilakukan dengan cara
menangkap kaki lawan kemudian menariknya menjauhi bidang tumpu.
• Pasang.
Pasangan merupakan kuda-kuda yang dilakukan pesilat sebelum atau pada
saat bersiap melakukan serangan atau bertahan. Pasang yang bagus adalah
seperti pada prinsip biomekanik : Kalau hendak bergerak dengan
seketika/cepat ke suatu arah, badan harus dalam posisi labil, jadi
titik berat harus dipindahkan ke depan sehingga hampir dekat dengan
titik tumpu. Dianggap bahwa dalam keadaan diam itu pada saat melakukan
pukulan dan tendangan atau kemudian langsung menghindar ke posisi yang
lain.
sikap atau posisi pasang untuk dapat bergerak dengan cepat ke suatu arah adalah sebagai berikut :
# Kedua kaki jaraknya selebar bahu.
# berdiri pada kedua tumit atau jinjit.
# badan pada pasisi labil.
# tangan rileks.
C. PENUTUP
Ilmu biomekanika sangat penting dalam setiap olahraga, tak terkecuali
dalam olahraga pencak silat. Dapat disimpulkan beberapa manfaat
mempelajari biomekanika olahraga secara umum, manfaat yang didapat
dalam mempelajari Biomekanika Olahraga adalah untuk memperbaiki teknik
dengan melakukan analisis yang dilakukan dan mencegah cidera olahraga.
Jadi dua manfaat utama mempelajari biomekanika adalah memperbaiki
penampilan dan mencegah cidera.
Selain itu ada beberapa manfaat lain selain dua manfaat utama yang disebutkan diatas, yaitu :
1. Membantu dalam proses mempelajari atau mengajarkan satu teknik tertentu.
2. Dapat menciptakan teknik baru dalam upaya memaksimalkan prestasi yang sudah didapat.
3. Memahami desain alat-alat atau perlengkapan olahraga yang dipakai
dan disesuaikan dengan kebutuhan dari cabang olahraga yng dimaksud.
4. Dapat dipakai dalam pemanduan bakat untuk mencari bibit yang potensial untuk dikembangkan prestasinya secara optimal.
Dengan manfaat yang sudah disampaikan diatas, pencapaian prestasi yang
optimal dapat diwujudkan, dengan menggabungkan dengan disiplin ilmu
yang lainnya dalam cakupan ilmu olahraga. Biomekanika digunakan juga
oleh berbagai disiplin ilmu yang berbeda termasuk ilmu faal, biologi,
medicine, dan mekanika. Biomekanika yaitu termasuk dalam ilmu fisika
atau ilmu alam, sedangkan bentuk-bentuk parameter yang diukur adalah :
(1) Gaya (Force); (2) Jarak (Distance); (3) Kecepatan (Velocity).
Analisis biomekanika dapat mengukur karakteristik dari suatu
keterampilan atau merupakan dasar dari pelaksanaan suatu keterampilan.
Kegunaan Biomekanika bagi Pelatih :
1. Pengetahuan biomekanika membantu para pelatih dan guru penjas menganalisa suatu keterampilan.
2. Biomekanika membantu dalam menilai teknik-teknik baru dan latihan baru.
3. Biomekanika membantu memperkecil atau mencegah cidera yang diakibatkan oleh gerakan.
4. Biomekanika membantu menciptakan teknik-teknik baru dalam menampilan
suatu keterampilan yang menghasilkan efektivitas yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar